Posted by : Unknown Selasa, 02 Desember 2014


Nama : respati agung prabowo
Kelas : 2PA15
Npm : 17513429

Internet Addiction Disorder (IAD)

A.      Pengertian Internet Addiction
Internet Addiction Disorder atau yang lebih sering dikenal kecanduan internet adalah penggunaan secara berlebihan dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang yang kecanduan internet terlihat dari banyaknya waktu yang mereka gunakan untuk online atau bermain internet tanpa peduli bahkan lupa dengan aktivitas lainnya bahkan kehidupan sekitar mereka. Gangguan dalam kecanduan internet meliputi pornografi, judi online, game online chatting dan lain-lain.
1.    Jenis-jenis internet Addiction
a.         Cybersexual Addiction
Individu yang sering mengunjungi situs dewasa, melihat hal yang berkaitan dengan seksualitas yang tersaji secara eksplisit dan terlihat dalam pengunduhan dan distribusi gambar-gambar atau file-file khusus orang dewasa.
b.         Cyber-Relationship Addiction
Mengacu pada individu yang senang mencari teman secara online. individu tersebut menjadi kecanduan untuk mengikuti layanan chatroom dan seringkali menjadi terlalu terlibat dalam hubungan pertemanna online atau terikat dengan perselingkuhan virtual
c.         Net Compulsions
Yang termasuk dalam kategori ini adalah : perjudian online, belanja online, dan perdagangan online
d.        Information Overload
Informasi yang tersedia di internet menimbulkan perilaku konfulsif


e.         Computer Addiction
Kecanduan internet yang secara  terus menerus dapat menimbulkan masalah dalam lingkungan kehidupannya.

2.    Penyebab kecanduan internet 
a.         Mencari kesenangan
b.         Memiliki mabisi yang tinggi
c.         Gagal dalam kehidupan nyata
d.        Intelektualitas tinggi
e.         Kurangnya perhatian dari orang tua
 “Kecanduan Internet,” Penyakit Baru Anak Muda Kita
Selama ini yang sering disebut dengan kecanduan adalah kecanduan alkohol, kecanduan narkoba atau kecanduan judi. Namun sekarang yang sedang merasuki anak muda  kita adalah kecanduan internet karena mereka sangat rentan untuk kecanduan dibandingkan orang dewasa. Internet memiliki manfaat yang besar sebagai sarana informasi dari berbagai kehidupan social dimasyarakat. Selain memiliki kebaikan ternyata internet juga telah menjadi suatu penyakit bagi mereka yang menggunakanya. Penyakit tersebut adalah kecanduan internet, karena yang kecanduan biasanya akan lupa makan, lupa tidur bahkan lupa mandi heheheheheh. Bisa juga karena tidak dapat online mereka mengalami kecemasan, marah, stress dan juga depresi.
Sebuah keluarga yang memiliki koneksi internet untuk  anak mereka adalah karena orangtua berharap agar koneksi internet yang mereka miliki dapat mempermudah putra putrinya  mengakses berbagai ilmu pengetahuan dan mempermudah mereka untuk belajar.
Namun selain tujuan yang baik tersebut ternyata internet telah di salah gunakan  untuk bermain game online, chat online, facebook an, yang lebih menghawatirkan adalah jika berakrab-akrab ria dengan orang asing yang sebelumnya tidak mereka kenal lebat chat mesra. Beberapa kasus pernah kita dengar ada seorang remaja dibawa kabur oleh orang yang baru saja ia kenal dari chat online.
Di banyak negara, anak-anak yang kecanduan internet mencapai tingkat yang mengkhawatirkan. Karena asiknya bermain internet mereka akan lupa belajar. Bahkan kesehatan merekapun akan terganggu karena mereka akan lupa makan, lupa tidur bahkan lupa mandi. Prilaku yang seperti ini mengakibatkan mereka lupa dengan dunia luar karena mereka asik dengan dunia mereka sendiri. Kurangnya bersosialisasi dan bergaul dengan sesama teman, lihat saja sekarang dijalan-jalan sering kita lihat anak muda lebih asik dengan Hp nya tanpa perduli dengan lingkungan sekitar.
Internet sebenarnya banyak manfaatnya bagi orang yang menggunakannya dengan bijak, namun internet juga sangat membahayakan bagi orang yang tidak dapat mengendalikan dirinya untuk menggunakan internet dengan baik. Seperti juga dengan kecanduan yang lain, kecanduan internet juga memiliki obatnya yaitu diri kita sendiri. Bisakah kita mengendalikan diri  dan menggunakannya untuk hal-hal yang bermanfaat saja??
Di Korea pemerintahnya telah menangani anak-anak muda yang terkena sindrom internet. Dengan membangun 140 jaringan lebih konseling untuk mereka yang kecanduan internet dan lebih dari 100 rumah sakit untuk memberikan pengobatan kepada mereka yang terkena sindrom ini. Ada juga “camp bebas internet” yang berlokasi di hutan sebelah selatan kota Seoul. Semua sarana untuk orang yang kecanduan internet ini di danai oleh pemerintah, maka semua layanan itu gratis. Sebenarnya kecanduan internet timbul pada anak-anak  karena kurang pengawasan dan perhatian dari orangtua kepada mereka. Di sekolah juga sedikit sekali kegiatan yang berhubungan dengan internet, akibatnya anak yang dirumahnya memiliki koneksi internet mencari hal-hal yang selama ini mereka pikirkan. Seperti penasarannya mereka dengan yang berbau seks, sudah bisa ditebak mereka akan mencari gambar-gambar  porno. Atau mencari hiburan dengan bermain game, chat, atau fban. Jika keterusan mereka pasti akan kecanduan.
Di Indonesia yang pemerintahnya belum tanggap dengan prilaku anak-anak muda yang terpapar penyakit ini, jika dibiarkan lambat laun maka siap-siap kita para orangtua akan mendapati anak yang tidak perduli pada lingkungan sekitar karena asik dengan permaianan didunianya sendiri. Untuk itu yuk sebagai orangtua, guru dan orang dewasa  kitalah yang bertanggungjawab agar anak kita tidak terpapar sindrom internet ini, caranya berilah pengawasan dan perhatian yang lebih pada putra-putri kita agar mau mengunakan internet untuk hal-hal yang bermanfaat bagi mereka.

Beberapa bentuk gejala kecanduan Internet atau Internet Addiction Disorder (IAD).
  • kurangnya tidur dan kelelahan,
  • mendapat nilai yang buruk dalam studi,
  • performa kerja yang menurun,
  • lesu dan kurangnya fokus.
  • cenderung kurang terlibat dalam aktivitas dan hubungan sosial, kurang bisa bersosialisasi,
  • berbohong tentang berapa lama waktu yang mereka gunakan untuk online dan juga tentang permasalahan-permasalahan yang mereka tunda karenanya.
  • Kebanyakan dari orang-orang yang kecanduan internet adalah mereka yang mengalami depresi berat, kecemasan.
  • Keasyikan dengan internet dengan tujuan tertentu yang orang lain tidak boleh tahu. Biasanya anak akan merahasiakan saat ditanya orang tua, “Lagi ngapain sih di internet?”
  • Bersikap defensive untuk berlama-lama online. Mereka akan marah jika waktu online-nya dibatasi.
  • Mulai memakai uang jajan atau uang untuk kebutuhan penting lain demi bisa online atau membeli gadget baru.
  • Gagal mengontrol perilaku, termasuk perilaku agresif.
  • Mengalami euphoria setiap kali terlibat pada segala hal yang menyangkut komputer atau aktivitas internet.
  • Tak bisa mengatur waktu online
  • Mengorbankan waktu tidur demi bisa online.
  • Marah saat koneksi internet terputus.
  • Memeriksa email atau pesan online secara kompulsif sepanjang hari.
  • Tetap berusaha online walau sedang waktunya sekolah atau belajar.
  • Lebih senang menghabiskan waktu online ketimbang bersama teman atau keluarga.
  • Tidak tertarik melakukan aktivitas menarik di dunia nyata, lebih senang di depan komputer.
“Bagaimana cara mengatasi Internet Addiction Disorder (IAD) atau gangguan kecanduan internet?”
Setelah mengenali ciri-ciri dari penderita gangguan kecanduan internet ini, kita dapat mengenali apakah kita tergolong kedalam penderita gangguan ini atau tidak. Nah, jika kalian tergolong kedalam penderita gangguan kecanduan internet ini jangan kuatir, banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengatasinya. Berikut beberapa cara mudah yang dapat digunakan untuk mengatasi gangguan kecanduan internet, yaitu:
a.       Mengakui bahwa anda seorang penderita gangguan kecanduan internet
Pengakuan merupakan hal yang paling awal untuk mengatasi suatu gangguan. Biasanya seorang penderita suatu ganguan sangat sulit mengakui bahwa dirinya mengalami gangguan tersebut. Hal ini dapat menghambat dalam mengatasi gangguan itu sendiri, karena jika tidak mengakuinya maka dia tidak mungkin mengambil tahap selanjutnya untuk mengatasi ganguan tersebut
b.      Mengetahui penyebab dari gangguan kecanduan internet pada diri sendiri
Sebelum mengatasi gangguan ini, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa yang menyebabkan kita kecanduan internet. Misalnya, tidak dapat terlepas dari internet karena chatting secara terus menerus atau bermain game on-line secara berlebihan. Dengan mengetahui penyebabnya, akan lebih mudah bagi kita untuk mengatasinya.
c.       Mengetahui dampak buruk gangguan kecanduan internet
Setelah mengetahui penyebabnya kita juga harus tahu dampaknya. Mengapa? Karena dengan mengetahui dampak buruk kecanduan internet kita dapat termotivasi untuk mengurangi penggunaan internet agar terhindar dari dampak buruk tersebut. Banyak sekali dampak buruk yang disebabkan oleh kecanduan internet, misalnya menjadi depresi, antisocial, menyebabkan banyak penyakit fisik, putus sekolah, dan sebagainya.
d.      Membatasi penggunaan internet
Hal ini merupakan hal yang paling utama dan merupakan intinya. Percuma saja jika kita mengakui bahwa kita seorang pecandu internet, mengetahui penyebab dan dampaknya namun tidak mengurangi penggunaan internet. Kita harus bisa memilih mana hal yang dapat kita lakukan tanpa menggunakan internet mana hal yang harus kita gunakan dengan internet. Selama kita bisa melakukan sesuatu tanpa menggunakan internet mengapa tidak dicoba, seperti disaat kita membutuhkan hiburan kita masih bisa bermain permainan lain selain game online atau disaat kita ingin mengobrol selama masih bisa bertemu dengan lawan bicara secara langsung sebaiknya kita berbicara face to face dibandingkan lewat chatting atau e-mail.
e.       Meluangkan waktu untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitar
Internet dapat membuat kita menjadi seorang yang apatis. Nah, untuk itu kita harus meluangkan waktu yang lebih dengan orang-orang disekitar kita. Dengan ini kita dapat mengalihkan pikiran kita agar tidak kecanduan dengan internet. Hal ini dapat kita mulai dari lingkukan yang paling kecil yaitu keluarga. Kita dapat menghabiskan waktu kita dengan berbincang-bincang dengan keluarga tercinta untuk mengisi waktu luang kita. Selain mempererat rasa kekeluargaan kita juga dapat terhindar dari kecanduan internet.
Jika tingkat kecanduan gangguan ini sudah parah, maka sebaiknya dikonsultasikan kepada ahlinya. Memang karena gangguan kecanduan internet ini masih tergolong baru, penelitian tentang pengobatannya-pun masih sedikit. Jika kecanduan internet yang diderita seseorang memiliki dimensi biologis, maka obat-obatan anti-depresan atau anti kecemasan dapat digunakan. Beberapa ahli menyarankan penghentian total penggunaan internet, namun ahli lain mengatakan bahwahal tersebut tidak realistis. Sebagai alternative dari menyetop semua aktifitas yang berhubungan dengan internet, Young (1999) memberikan 7 teknik perawatan yang mungkin dilakukan:
1.      Praktekkan kebalikannya (Practice the opposite)
2.      Penghentian Eksternal (External stoppers)
3.      Tetapkan goal (Setting Goals)
4.      Kartu-kartu Pengingat (Reminders Card)
5.      Inventori Personal (Personal inventory)
6.      Dukungan Sosial (Social support)
7.      Terapi Keluarga (Family therapy)

Berdasarkan sumber juga disebutkan bahwa “Terapi dapat memberikan Anda dorongan yang kuat untuk mengontrol penggunaan internet. Misalnya Terapi Kognitif Perilaku (Cognitif Behavioral Therapy = CBT)”. Terapi Kognitif Perilaku (CBT) telah menjadi metode yang berguna dan efektif untuk menangani gangguan kompulsif seperti gangguan ledakan emosi, judi patologis, trichotillomania. CBT juga efektif untuk menanggulangi kecanduan obat, gangguan emosional dan gangguan makan.

Contoh Kasus nyata yang disebabkan Oleh Kecanduan Internet
 Dengan emosi yang masih labil, remaja rentan mengalami gangguan jiwa. Bukan hanya asmara, hobi bermain game juga bisa membuat jiwanya terganggu. Di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Grogol misalnya,sudah empat remaja yang dirawat karena kecanduan game online. Salah satunya kini masih dirawat di Instalasi Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja, RSJ Soeharto Heerdjan, atau yang lebih dikenal dengan nama RSJ Grogol karena terletak di kawasan Grogol, Jakarta Barat.
Remaja tersebut, sebut saja namanya Andi, sebenarnya anak yang berprestasi di sekolahnya. Masalahnya hanya satu, remaja berusia 17 tahun ini tidak pernah bisa lepas dari permainan video game yang memang sudah menjadi kegemarannya sejak masih kecil. Belakangan, saking asyiknya memainkan video game, Andi mulai menarik diri dari pergaulan dan sering bolos sekolah. Orangtua yang merasa khawatir berusaha melarang, namun ketika video gamenya diambil, maka Andi mulai kehilangan kontrol lalu ngamuk-ngamuk. "Pandangan matanya jadi hostile kalau dilarang main video game. Tatapannya memusuhi," tutur dr Suzy Yusna Dewi, SpKJ(K), Kepala Instalasi Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja RSJ Grogol saat ditemui dalam kunjungan media di tempat kerjanya, Jumat (5/10/2012).
Kecanduan games tidak bisa dianggap sepele, terutama kalau sudah mempengatuhi perilaku. Menurut dr Suzy, gangguan jiwa psikotis yang ditandai dengan cara berpikir yang mulai kacau bisa juga berawal dari kecanduan games yang tidak ditangani dengan baik. Ditambahkan oleh dr Suzy, kasus Andi sudah termasuk gangguan jiwa psikotis karena sampai ngamuk-ngamuk kalau dilarang orangtuanya. Itu berarti keinginannya untuk selalu bermain video games telah mengganggu perilaku dan membuatnya gelisah sepanjang waktu."Perlu treatment itu kalau sudah mengganggu fungsi sehari-hari, misalnya nggak mau sekolah. Nggak mau sekolah itu merupakan kedaruratan psikiatri utama pada anak dan remaja," tambah dr Suzy.
Treatment atau penanganan yang diberikan di RSJ Grogol antara lain mencakup terapi perilaku dan kalau diperlukan juga akan diberikan obat-obatan antipsikotik. Andi termasuk bagus dalam merespons terapi, sehingga dalam tiga minggu masa perawatan perilakunya sudah lebih terkontrol, dan dalam waktu dekat bisa kembali ke rumah orangtuanya lagi.

Analisa kasus :
Pada dasarnya si Andi adalah seorang anak yang pintar di dalam sekolahnya. namun masalahnya remaja berusia 17 tahun ini tidak pernah bisa lepas dari permainan video game yang memang sudah menjadi kegemarannya sejak masih kecil. Seiring berjalannya waktu ia mulai menarik diri dari pergaulan dan sering bolos sekolah. Orangtua yang merasa khawatir berusaha melarang tapi tidak berhasil. kasus Andi sudah termasuk gangguan jiwa psikotis karena sampai ngamuk-ngamuk kalau dilarang orangtuanya.
Dalam kasus ini Penanganan yang diberikan di RSJ Grogol antara lain mencakup terapi perilaku dan kalau diperlukan juga akan diberikan obat-obatan antipsikotik. Andi termasuk bagus dalam merespons terapi, sehingga dalam tiga minggu masa perawatan perilakunya sudah lebih terkontrol, dan dalam waktu dekat bisa kembali ke rumah orangtuanya lagi.

Sumber :








http://purpledimesiongirls.wordpress.com/tag/internet-addiction-disorder/

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Welcome to My Blog

Popular Post

- Copyright © Respati Agung Prabowo -Robotic Notes- Powered by Blogger - Edit by Me -